20180421_080824

SurabayaBulan April memiliki makna tersendiri bagi keluarga besar Terminal Petikemas Surabaya (TPS). Sangat beralasan, karena TPS didirikan pada 29 April sehingga bulan April merupakan bulan HUT TPS. Bulan April juga sangat istimewa bagi perempuan Indonesia karena diperingati sebagai tonggak kebangkitan semangat kesetaraan yang dimotori oleh R. A. Kartini.

Berbekal keistimewaan dan semangat di atas, terbersit keinginan untuk melakukan hal di luar zona nyaman kaum perempuan yakni melakukan ekspedisi ke Gunung Semeru, yang konon merupakan gunung tertinggi di pulau Jawa.

Rencana persiapan dan pelaksanaan ekspedisi dimatangkan, pendaftaran dibuka untuk seluruh pegawai perempuan di TPS. Rekan-rekan yang mendaftar wajib mengikuti sesi latihan yang telah disusun. Latihan fisik termasuk jalan kaki dengan jarak dan waktu tertentu dilakukan setiap pagi. Uji coba pendakian dilakukan dua kali, pertama di Penanggungan, dilanjutkan di Buduqasu. Keduanya dilakukan malam hari. Tantangannya berbeda namun merupakan perpaduan tantangan yang cukup tangguh, dilakukan malam hingga dini hari – dimana umumnya kita sedang nyaman-nyamannya istirahat. Udara dingin dipadu angin yang lebih dari sepoi-sepoi, jalur landai nan panjang serta jalur dengan tanjakan terjal.

Akhirnya hari yang dinantipun tiba, 5 Srikandi TPS dari generasi berbeda memulai ekspedisinya. Kelima Srikandi itu diantaranya adalah Erika A. Palupi, Retno Utami, Sartiningsih, Diah Trihastuti dan Rohil Indah Hilwa. Berbekal persiapan yang telah dilakukan, Srikandi TPS berangkat penuh semangat.

“Terima kasih atas dukungan Top Manajemen dan rekan-rekan TPS sehingga bekal semangat kami semakin lengkap,” Ungkap Erika A. Palupi, Legal and Commercial Manager PT TPS yang merupakan salah satu pendaki.

Destinasi pertama adalah Ranu Pani. Terletak di wilayah Lumajang, daerah ini dikelilingi bukit dan gunung, berhawa sejuk. Sampai di Ranu Pani sudah cukup malam, Srikandi TPS beristirahat di penginapan, bersiap melakukan ekspedisi esok paginya, 20 April 2018.

Bulan April 2018 ini, musim pendakian baru dibuka. Animo pendaki cukup tinggi. Ini terlihat dari jumlah pendaki yang mengikuti sesi briefing sebelum memulai perjalanan ke Gunung Semeru. Banyak informasi tentang kawasan, aturan-aturan keselamatan pendakian, himbauan pelestarian lingkungan, dibagikan oleh tim relawan kepada para tamu yang datang untuk melakukan pendakian. Sangat penting untuk mengikuti sesi briefing seperti ini.

Awali aktivitas dengan doa. Itu pula yang selalu dilakukan oleh Srikandi TPS sebelum memulai setiap perjalanan. Dari Ranu Pani, tujuan selanjutnya adalah Ranu Kombolo. Menurut berita-berita serta postingan yang ada di media, Ranu Kombolo terkenal dengan pemandangan yang indah luar biasa – sumber air bersih di ketinggian, dikelilingi bukit-bukit nan hijau serta gunung2 nan gagah. Pos demi pos dilalui, butuh waktu lama serta perjuangan untuk akhirnya bisa menikmati pemandangan yang selama ini hanya bisa kami lihat melalui media sosial. Tidak lain hanya rasa syukur mengingat perjalanan yang telah dilalui – rasa lelah terbayar sudah. Setelah membersihkan diri di fasilitas umum yang tersedia dan makan, Srikandi TPS punya waktu istirahat selama kurang lebih 2 jam sebelum melanjutkan perjalanan mendekati puncak Mahameru : Kalimati.

Udara di ketinggian memberi kesejukan tersendiri. Ingat untuk melanjutkan jadwal trekking ke Kalimati, kami bangun pada pukul 20.00 dan berangkat dari Ranu Kumbolo menuju Kalimati tepat pukul 21.00. Hawa dingin tetap membuahkan peluh yang cukup deras karena Srikandi langsung disambut oleh tanjakan cinta – jalur dengan kemiringan lebih dari 45 derajat. Berjalan, istirahat sambil menunggu swluruh anggota tim bersama lagi dalam barisan, begitu seterusnya. Sampai di tengah perjalanan, kantuk dan penat datang. Hampir saja kami mendirikan tenda dan bermalam di Jambangan, jika tidak ada salah satu tim yang meyakinkan kami untuk melanjutkan perjalanan dan beristirahat di tujuan. 

Hari hampir pagi ketika kami sampai di Kalimati. Srikandi terlelap dalam tidur nyenyak usai perjalanan panjang hari itu. Waktu dan tenaga jua sehingga Srikandi memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan ke puncak Mahameru. Kami cukupkan untuk menikmati megahnya Mahameru dari Kalimati.

Perjalanan ini memang awalnya digagas sebagai kado HUT ke-19 TPS tercinta. Namun ternyata lebih dari itu, perjalanan ini menjadi kado tersendiri buat para Srikandi – kami belajar bagaimana tetap menjaga ritme langkah sehingga tetap seiring, pengalaman dapat menikmati pemandangan nan indah di tempat yang tidak mudah dijangkau serta bagaimana menguatkan hati untuk memcapai tujuan, apapun yang menghadang.

Perjalanan kembali ke Ranu Kombolo dan Ranu Pani menjadi perjalanan penuh semangat dan canda. Setelah perjalanan selama 3 hari ini, kamipun pulang membawa sekantong pengalaman indah penuh kekuatan.