Kader Lingkungan

Surabaya (25/7) –  Kepedulian masyarakat tentang pengelolaan sampah semakin meningkat, hal ini terbukti dengan banyak terbentuknya bank sampah di banyak pemukiman di Surabaya. Salah satunya Bank sampah “WANI” yang merupakan bank sampah di wilayah RW 4 kelurahan Perak Utara, Kecamatan Pabean Cantian kota Surabaya.

Berbekal keinginan untuk mengetahui lebih jauh tentang pengelolaan bank sampah, Minggu (24/7), Terminal Petikemas Surabaya (TPS) mengajak para pengurus bank sampah “Wani” melakukan studi banding ke kampung edukasi sampah di Perum Sekargading Sidoarjo yang sering menjadi jujukan masyarakat pecinta lingkungan.

Denik, Ketua Pengurus Bank Sampah “Wani”, mengungkapkan bahwa dengan semakin meningkatnya volume sampah di wilayah RW 4 Kelurahan Perak Utara, mereka tidak ingin membiarkan sampah menumpuk begitu saja, mereka ingin mengelolanya. Untuk tahap pertama ini, mereka mulai dengan mendirikan bank sampah di kampung mereka. Sayangnya, mereka masih seputar memilah dan menjual sampah.

“Minimnya literasi kami tentang bagaimana memanfaatkan dan mengelola sampah ini, memotivasi kami untuk ingin mencari tahu, ingin belajar bisa diapakan saja sih sampah ini “, ungkap Denik.

Kepedulian TPS terhadap lingkungan, membuat TPS semangat untuk mengajak warga RW 4 Perak Utara dalam hal edukasi sampah. Untuk itu TPS memilih kampung edukasi sampah Perum Sekargading Sidoarjo yang memang menjadi magnet bagi para pecinta lingkungan.

Dalam studi banding tersebut bank sampah “Wani” mendapatkan edukasi tentang bagaimana melakukan penanganan sampah untuk menjadi barang berguna, yang meliputi pupuk organik, kerajinan, dan produk lainnya, hingga mendirikan bank sampah.

Sekretaris Perusahaan TPS, Erika A. Palupi menyampaikan rasa bangganya melihat antusias warga dalam mengelola sampah, menjadikan barang yang bagi sebagian orang dianggap tidak bermanfaat menjadi karya-karya yang bermanfaat, dan dalam beberapa hal tertentu, memiliki nilai estetika.

“Banyak hal yang kami peroleh dari berkunjung ke kampung edukasi sampah ini, tidak hanya untuk warga Perak Utara saja, tetapi edukasi inipun bisa juga memberi beberapa inspirasi pengelolaan sampah untuk kami terapkan di TPS”, imbuh Erika.

Harapannya setelah ini, warga Perak Utara dapat menerapkan ilmu pengelolaan sampah secara konsisten sehingga dapat memberi manfaat positif, tidak hanya di lingkungan sekitar tetapi juga membantu meningkatkan perekonomian warga melalui peluang usaha pada bidang ini.